Kader dan Pendekar Tapak Suci Dilatih Dosen Umri Hasilkan Karya Tulis Memanfaatkan AI

Dua dosen Umri, Rahmad dan Ajeng menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemanfaatan AI untuk Menghasilkan Karya Tulis. Pesertanya adalah kader dan pendekar Tapak Suci di dalam yuridis Pimpinan Wilayah XXV Tapak Suci Provinsi Riau.

May 1, 2025 - 20:56
 0
Kader dan Pendekar Tapak Suci Dilatih Dosen Umri Hasilkan Karya Tulis Memanfaatkan AI
Foto bersama Rahmad Al Rian, M.Kom., CISDV dan Ajeng Safitri, M.Psi., Psikolog bersama peserta Bimtek dari Perguruan Tapak Suci.

RIAUCERDAS.COM, PEKANBARU - Dosen Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) membantu kader dan pendekar di Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci menghasilkan karya tulis menggunakan Artificial Intelligence atau AI. 


Hal itu dilakukan dosen bernama Rahmad Al Rian, M.Kom., CISDV dan Ajeng Safitri, M.Psi., Psikolog itu melalui Pengabdian kepada Masyarakat. Pengabdian itu terselenggara atas dukungan Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah melalui kegiatan RisetMU. 


Rahmad dan Ajeng menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemanfaatan AI untuk Menghasilkan Karya Tulis. Pesertanya adalah kader dan pendekar Tapak Suci di dalam yuridis Pimpinan Wilayah XXV Tapak Suci Provinsi Riau.


"Tujuannya membantu para kader dan pendekar Tapak Suci untuk menghasilkan karya tulis menggunakan aplikasi AI, Tentunya dengan informasi-informasi yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan," ungkap Rahmad, Kamis (1/5/2025).


Perguruan yang berdiri sejak 31 Juli 1963 ini yang telah banyak berkontribusi besar untuk negara Republik Indonesia melalui prestasi oleh atlet-atletnya. 


Satu dari 10 perguruan historis di IPSI ini telah melahirkan sejumlah legenda pencak silat nasional. Sebut saja Abbas Akbar dan Rony Syaifullah. 


Perguruan Tapak Suci juga telah memiliki cabang di 22 negara. Seperti di Malaysia, Singapura,  Lebanon, Jerman dan tentunya Indonesia. 


Perkembangan ini tidak lepas dari kemampuan adaptasi yang luar biasa serta loyalitas yang tinggi dari seluruh kader dan pendekar Tapak Suci. 


Salah satu yang membuat Tapak Suci mendunia yaitu kemampuan kader dan pendekarnya mewariskan pengetahuan dan pemikiran melalui karya tulis. Bahkan, setiap kader dan pendekar diwajibkan menghasilkan karya tulis pada setiap Ujian Kenaikan Tingkat yang diikuti. 


Pewarisan pengetahuan melalui karya tulis telah diatur oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah.


Untuk ranah kader, karya tulis bersifat pengembangan keilmuan yang telah dipelajari dan ranah pendekar, karya tulis bersifat penciptaan keilmuan.


Untuk menghasilkan karya tulis yang baik, Rahmad dan Ajeng memperkenalkan pemanfaatan aplikasi AI seperti ChatGPT, DeepSeek, dan Gemini. Apalagi, AI banyak membantu manusia mendapatkan informasi secara cepat. 


Namun, tambah Ajeng, akurasi informasi yang dihasilkan dari aplikasi berbasis AI tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga membutuhkan penelusuran sumber informasi yang menjadi referensi tulisan para kader dan pendekat Tapak Suci. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow