Siswa Siap Kerja Tak Perlu Tunggu Jadi Alumni

seratusan siswa dari empat SMK yang mengikuti kegiatan job matching yang ditaja SMK Multi Mekanik Masmur. Mempersiapkan siswa siap bekerja sebelum jadi alumni.

Dec 17, 2020 - 01:34
May 3, 2021 - 01:35
 0
Siswa Siap Kerja Tak Perlu Tunggu Jadi Alumni
DR Nila Resmita menerbangkan balon tanda dibukanya job matching yang digelar SMK Multi Mekanik Masmur Pekanbaru.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang diwakili DR Nila Resmita MPd membuka secara resmi job matching yang digelar SMK Multi Mekanik Masmur Pekanbaru, Kamis (17/12/2020). Ada seratusan siswa dari empat SMK yang mengikuti kegiatan ini.


Tiap peserta diperhadapkan dengan sejumlah tes dari pelaku Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Dimana, ada 28 DUDI dari sejumlah jenis usaha yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Jika terpilih, maka peserta berkesempatan berkarir di tempat usaha tersebut sesuai kompetensinya.


Dinas Pendidikan Provinsi Riau mengapresiasi kegiatan ini. Apalagi di tahun 2020, job matching baru kali ini dilakukan mengingat pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal tahun. Padahal, job matching kegiatan penting untuk meningkatkan ketekerjaan siswa di SMK.


Menurut Nila, kegiatan ini tak lepas dari terpilihnya SMK Multi Mekanik Masmur sebagai sekolah yang menerapkan program Pusat Pengembangan Karir Siswa (PPKS). Dimana, program itu dibiayai dengan APBN melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Dijelaskannya, ada tiga SMK yang mendapat kucuran dana APBN untuk menggelar PPKS tersebut. Selain di Pekanbaru, ada juga satu SMK di Rokan Hulu dan di Indragiri Hilir. 


Sebenarnya, kata Nila, job matching wajib dilakukan oleh tiap SMK. Dimana, sebelumnya, kegiatan seperti ini kerap dilakukan Balai Kerja Khusus yang sudah ada di SMK. Namun, dengan PPKS, sejak masuk,sekolah, siswa sudah ditanya minatnya di jurusan apa. Sehingga ia bisa menjalani pendidikan sesuai dengan keinginan sendiri.


"Jadi kegiatan ini bukan seremonial saja. Kita ingin menampis isu bahwa SMK penyumbang pengangguran. Karena, pembelajaran di SMK telah berbasis kebutuhan industri," tutur Nila.


Disdik juga sudah mengupas apa yang menjadi kebutuhan dunia industri. Sehingga, berdasarkan kajian itulah yang akan dipersiapkan dan dipelajari siswa selama di sekolah. 


Setelah PPKS, juga diharap ada turunan programnya. Yaitu menguatkan softskill dan karakter yang juga perlu. Karena hidup di dunia kerja berbeda jauh dengan di sekolah. "Jangan sampai, setelah bekerja siswa justru tak betah karena tidak dipersiapkan mentalnya," kata dia.


Sementara itu, Kepala SMK Multi Mekanik Masmur, Yohandra Jamal SPd menegaskan, program PPKS ini adalah yang pertama di Riau. Menurut dia, di PPKS mereka akan melayani siswa dari pertama masuk sekolah. Mulai dari mengarahkan minat dan bakat, serta mempersiapkan mereka jadi pengusaha sesuai minatnya.


"Jadi dari awal siswa sudah disiapkan mau jadi apa. Jadi tidak menunggu jadi alumni dulu," paparnya.


Dijelaskan dia, job matching kali ini menerapkan dua sistem seleksi. Dua perusahaan meenggunakan sistem luar jaringan (luring) dan sisanya menerapkan sistem dalam jaringan (daring). 


Selain dari sekolah yang ia pimpin, peserta job matching juga berasal dari SMK Hasanah Pekanbaru, SMK Labor, dan SMK Keuangan. Yohandra menyebut, dari seluruh peserta itu, ada 40-an siswa SMK Masmur. 


Ketua Yayasan Masmur, Firdaus SE menilai kegiatan ini akan berdampak positif pada sekolah. Karena job matching ini mendorong pendidikan di sekolah disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan lapangan kerja.


"Dengan sekolah melatih siswa, maka mereka dapat langsung siap bekerja di perusahaan," tuturnya.


Harapan ke depan, SMK Masmur dapat berkiprah memajukan SDM di Riau. Untuk itu, harus ada kerjasama semua pihak. Karena jika ingin maju, pihak sekolah harus bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin.


Sementara itu, anggota DPD RI, DR Misharti SAg, MSi yang turut hadir mengapresiasi program PPKS di SMK Multi Mekanik Masmur tersebut. Dia berharap, Disdik dan Disnaker juga ikut melakukan pembinaan pada SMK Masmur. 


Dia juga menekankan pentingnya siswa mesmiliki kemampuan menciptakan lapangan kerja. Namun, agar itu terwujud, dari awal mereka harus didorong. Bahkan sejak dari sekolah.


Kepala Disnakertrans Riau yang diwakili Hj Zalinar juga menyambut baik kegiatan PPSK. Dia juga mendorong pihak SMK terlibat dalam sejumlah program yang ada di Disnakertrans. Seperti ASEAN Skill Competition yang seleksinya mulai dari tingkat provinsi, pusat hingga level ASEAN.


"Tapi risikonya, kalau 3 tahun tak dapat gol nama sekolah di tingkat ASEAN, maka akan tak diikutsertakan lagi. Di 2021 ini, Disnakertrans masih mencari jurusan mana yang diunggulkan untuk ikut kompetensi tersebut," terangnya. (ed)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Hendra Moderator, penulis