Kemendikdasmen dan Flinders University Gelar Simposium Pendidikan, Bahas Masa Depan Indonesia dan Pelatihan Guru

Kerja sama Kemendikdasmen dengan Flinders University fokus pada pelatihan deep learning atau pembelajaran mendalam. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas guru dan narasumber dalam menyampaikan materi pembelajaran secara lebih bermakna.

Jul 2, 2025 - 18:38
 0
Kemendikdasmen dan Flinders University Gelar Simposium Pendidikan, Bahas Masa Depan Indonesia dan Pelatihan Guru
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia jalin kerja sama dengan Flinders University Australia saat simposium bertajuk "Indonesia’s Future: A Multi-Disciplinary Approach", Selasa (2/7/2025), di Graha Utama Kantor Kemendikdasmen, Jakarta. (Sumber : Kemendikdasmen)

RIAUCERDAS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia bersama Flinders University Australia menggelar simposium bertajuk "Indonesia’s Future: A Multi-Disciplinary Approach", Selasa (2/7/2025), di Graha Utama Kantor Kemendikdasmen, Jakarta. Forum ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kolaborasi pendidikan lintas negara, khususnya dalam pelatihan guru dan pengembangan kebijakan pendidikan masa depan.

Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh penting sebagai pembicara utama, yakni Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Menteri PANRB Rini Widyantini, serta Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. Keempatnya membahas strategi dan tantangan pengembangan pendidikan nasional serta reformasi birokrasi di Indonesia.

Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan berkualitas sebagai fondasi negara hebat. “Jika kita ingin membangun negara yang hebat, dimulai dengan membangun pendidikannya, dan juga diperlukan guru yang hebat. Untuk itu, kita harus menciptakan pendekatan pembelajaran yang baik,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa kerja sama Kemendikdasmen dengan Flinders University fokus pada pelatihan deep learning atau pembelajaran mendalam. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas guru dan narasumber dalam menyampaikan materi pembelajaran secara lebih bermakna.

“Kami telah melakukan kerja sama dengan Flinders University, untuk yang pertama yaitu memberikan pelatihan pembelajaran yang mendalam, sekaligus melakukan observasi untuk mendalami materi itu,” jelas Menteri Mu’ti.

Forum ini juga membahas tantangan pendidikan di Indonesia, termasuk fenomena “schooling without learning” yang disorot UNESCO. Kondisi ini diperparah oleh dampak pandemi Covid-19 yang mengubah sistem pembelajaran dari tatap muka menjadi daring.

Menurut Menteri Mu’ti, teknologi dan kecerdasan buatan (AI) hanya menjadi alat bantu, bukan pengganti peran guru. Oleh karena itu, Kemendikdasmen terus meningkatkan kualitas tenaga pengajar melalui pelatihan dan pemberian beasiswa pendidikan hingga jenjang S1.

Sementara itu, President and Vice-Chancellor Flinders University, Colin Stirling, menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin. Ia menyebut forum ini sebagai kesempatan berharga untuk memperkuat sinergi antara institusi pendidikan Indonesia dan Australia.

“Kami merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan Indonesia dan berbagai kementerian lainnya,” ucap Colin.

Lebih lanjut, Colin menambahkan bahwa forum ini bukan sekadar ajang temu alumni, tetapi juga membuka ruang diskusi strategis mengenai kebijakan dan masa depan pendidikan. Ia berharap kerja sama ini akan memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas.

Simposium ini diharapkan menjadi langkah awal menuju penguatan sistem pendidikan nasional melalui pendekatan multidisipliner, sekaligus mempererat hubungan Indonesia dan Australia di bidang pendidikan dan riset. (rls)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow