Aramco, LSM lingkungan dan Pemerintah Daerah Rayakan Sukses Program Konservasi Mangrove di Bengkalis

RIAUCERDAS.COM, BENGKALIS - Disambut dengan tabuhan gemuruh kompang dan silat tradisional di lanjutkan dengan sambutan tari persembahan dalam acara Completion Ceremony Aramco Mangrove Conservation Project Phase II. Kegiatan ini merupakan merayakan program rehabilitasi dan konservasi mangrove fase 2 oleh Aramco di Kabupaten Bengkalis yang berlangsung di Desa Kelapa Pati Senin (19/5/2025).
Program Rehabilitasi dan konservasi mangrove ini digelar oleh Yayasan Gambut , Global Enviroment Center (GEC) LSM Bahtera Melayu yang peduli melestarikan lingkungan berbasiskan masyarakat. Kegiatan ini berlangsung dengan dukungan pendanaan dari Aramco bersama kelompok Masyarakat Sekat Bakau, Paghet Segaga, Tani Hutan Sepahat Hijau, Belatram Tanjung Kuras, Tani Wanita Makmur Jaya, Ekowisata Mandiri Jangkang, Belukap Teluk Pambang dan Sungai Selari.
Penutupan program fase 2 tersebut berakhir dengan aksi penanaman 300 bibit mangrove bersama Pemerintah Kabupaten Bengkalis, masyarakat dan puluhan siswa.
Defitri Akbar Direktur LSM Bahtera Melayu dalam sambutannya mengatakanb bahwa kegiatan konservasi maupun restorasi mangrove yang telah dilakukan merupakan investasi, yang harus dijaga dan dirawat untuk masa depan para generasi penerus.
"Jadi kalau investasi ini tidak dilanjutkan, didukung dan tidak dijaga maka kegiatan yang kita lakukan ini hanya sia-sia saja. Untuk itu mari kita bersama-sama bersinergi untuk menjaga serta melanjutkan program ini, supaya harapan serta keinginan kita semua untuk mewujudkan lingkungan hijau di Negeri Junjungan tercapai," ujarnya.
Defitri juga juga menyampaikan kabupaten Bengkalis merupakan penyumbang oksigen untuk negara tetangga Malaysia dan Singapura.
"Apabila terjadi kebakaran lahan di Bengkalis ini maka negara tetangga Malaysia dan Singapura juga akan terdampak juga oksigennya tercemar untuk itu mari kita lestarikan hutan dan mangrove untuk kualitas udara yang bagus," ucapnya.
Sementara, Rio Fernandes selaku Ketua Kelompok Paghet Segaga dalam kesempatan yang sama menyampaikan sejarah terbentuknya kelompok dan kegiatan konservasi yang telah dilakukan sejak tahun 2015 hingga saat ini.
"Pada tahun 2015 kami melakukan konservasi, melakukan penanaman pada mangrove pada lahan yang rusak akibat penebangan liar, karena tanah di sini bisa dikatakan tidak tahu siapa pemiliknya. Dalam kegiatan kami selalu melibatkan anak-anak sekolah sebagai pengetahuan untuk pentingnya menjaga mangrove," katanya.
Rio juga menambahkan adanya dampak ekologi dan ekonomi dari rehabilitasi mangrove. Sudah ada 20 mangrove sejati dan 5 asosiasi, bermunculannya ikan, kerang, ketam, lokan, siput dan sepetang. Adapun perencanaan kedepan akan dikembangkan menjadi ekowisata mangrove sebagai sumber ekonomi kelompok.
Selanjutnya Patsy Koh dari Aramco Asia Singapura, mengatakan hari ini tidak hanya merayakan fase 2 namun untuk melanjutkan fase berikutnya. Sementara itu Aramco sendiri bukan hanya untuk menghadapi tantangan dari abrasi pantai, namun juga untuk menambah pemahaman masyarakat bagaimana cara melestarikan lingkungan yang baik dan benar. Lalu, punya komitmen mencakup pemulihan habitat alami tempat operasi.
"Ini lebih dari sekadar lingkungan, tapi berdampak dengan mata pencarian berkelanjutan," kata Pasty.
Bupati Bengkalis melalui Johansyah Syafri atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkalis mengucapkan terima kasih serta apresiasi kepada pihak Aramco Asia Singapura, Global Environment Centre (GEC), Yayasan Gambut (YG) dan LSM Bahtera Melayu, yang telah peduli terhadap melestarikan lingkungan melalui program Konservasi Mangrove Berbasis Masyarakat.
Khusus kepada Aramco Asia Singapura, Johan mengucapkan terima kasih telah menjadikan Kabupaten Bengkalis ini sebagai lokasi program Konservasi Mangrove fase 2. Setidaknya ada 4 lokasi yang sudah dilakukan konservasi mangrove dari pihak Aramco Asia Singapura.
"Kami sangat menyambut baik dan mendukung program ini, karena memiliki nilai-nilai positif yang bisa diperoleh, baik itu untuk pelestarian lingkungan, pemulihan alam, iklim serta faktor perekonomian masyarakat. Banyak manfaat dari pohon mangrove ini salah satunya menjadi tempat ekosistem hewan-hewan laut seperti kerang, lokan, siput, kepiting dan hewan-hewan lainnya," ujarnya. (rls)
What's Your Reaction?






